Mempertanyakan Pertumbuhan Ekonomi 5,12% Perbandingan Analisis untuk Purbaya

Mempertanyakan Pertumbuhan Ekonomi 5,12%

Perbandingan Analisis untuk Purbaya

 

Banyak ekonom dan pengamat yang meragukan angka pertumbuhan ekonomi 5,12% yang dirilis BPS (Kuartal II 2025). Keraguan itu muncul karena beberapa alasan, baik bersifat teknis, persepsi publik, maupun kondisi nyata di lapangan. Berikut rangkuman kenapa muncul keraguan, serta tanggapan pemerintah/BPS:

 

Alasan ekonom meragukan di antaranya adalah:

 

  1. Perbedaan antara data dan pengalaman ‘riil’ masyarakat

Banyak orang merasa kehidupan ekonominya “tidak selaras” dengan angka 5,12%. Misalnya: Harga kebutuhan pokok dianggap terus naik, daya beli dirasakan menurun. Sektor usaha kecil/menengah (UMKM) tetap banyak yang kesulitan, tidak merasakan dampak positif dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kesulitan ekonomi di daerah tertentu, sementara angka nasional “terlihat bagus”, dianggap tidak menggambarkan situasi seluruh rakyat.

 

  1. Perbedaan antara prakiraan ekonom dan konsensus vs angka resmi

Beberapa ekonom sebelumnya memperkirakan bahwa pertumbuhan akan lebih rendah. Jika realisasinya jauh di atas prakiraan, bisa menimbulkan kesan bahwa ada “over-optimisme” atau “penyesuaian” yang agresif.

 

  1. Metodologi dan transparansi data

Ada pertanyaan tentang:

  1. Bagaimana komponen-komponen PDB diukur (konsumsi, investasi, ekspor-impor, sektor-usaha spesifik) dan seberapa besar data survei vs administratif. Apakah estimasi atau pengukuran langsung.
  2. Apakah sampel survei cukup mewakili kondisi di daerah-daerah terpencil atau skala usaha mikro.
  3. Kecepatan dan kerapihan dalam pengumpulan data: apakah data kasar (“raw data”) cukup valid, atau ada revisi yang besar kemudian.

 

  1. Spekulasi politis atau persepsi bahwa data dimanfaatkan

Karena pertumbuhan ekonomi adalah indikator penting yang menyangkut kepercayaan investor, citra pemerintah, rating utang, dan kebijakan fiskal/moneter, ada kekhawatiran bahwa angka bisa “dibulatkan” atau “dipoles” agar terlihat lebih baik. Beberapa pihak menduga keterlibatan narasi politik dalam pengumuman angka.

 

  1. Ketidaksesuaian indikator lain

Beberapa indikator lain seperti: penjualan ritel, konsumsi listrik, tenaga kerja atau pengangguran, defisit/performa usaha kecil, dianggap tidak memperlihatkan perbaikan yang signifikan seperti yang diharapkan bila pertumbuhan 5,12% benar-benar besar dan inklusif. Jika indikator-indikator ini masih lemah, maka pertumbuhan tinggi akan dipandang hanya “di atas kertas”, bukan dirasakan oleh rakyat.

 

 

Tanggapan dari Pemerintah / BPS

  1. Pernyataan bahwa data sesuai metodologi dan standar internasional

Pemerintah melalui Menteri Keuangan dan Kepala BPS menegaskan bahwa angka 5,12% tersebut bukan manipulasi, melainkan hasil pengukuran langsung (“measuring”) berdasarkan survei dan data administratif, bukan proyeksi.

 

  1. Faktor-fundamental yang dianggap mendukung pertumbuhan

Beberapa faktor yang disebut mendukung:

  1. laju uang beredar yang cukup cepat, yang mendukung konsumsi domestik.
  2. kenaikan konsumsi rumah tangga dan beberapa sektor usaha tertentu yang tumbuh baik.
  3. sektor pariwisata, transportasi, akomodasi, jasa-perusahaan, dan lainnya mengalami pertumbuhan yang (menurut BPS) cukup kuat dalam periode tersebut.

 

  1. Penegasan independensi dan transparansi

BPS menyebut bahwa mereka menggunakan standar internasional (misalnya aturan SNA – System of National Accounts) dan ada pengumpulan data terhadap banyak variabel (lebih dari seribu variabel) serta proses verifikasi.

 

Kesimpulan

Keraguan terhadap angka pertumbuhan ekonomi semacam 5,12% muncul karena adanya gap antara data resmi dan persepsi masyarakat, ketidakselarasan indikator riil dengan angka makro, serta kekhawatiran akan kurangnya transparansi metode dan kemungkinan intervensi politik. Di sisi lain, pemerintah/BPS membela validitas angka tersebut dengan menyebut metodologi yang dipakai, data survei dan administratif, serta faktor fundamental yang dianggap mendukung angka tersebut.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *