JIHAD INTELEKTUAL DI IAEI

JIHAD INTELEKTUAL DI IAEI

(Catatan kecil untuk para pakar Ekonomi Islam)

Artikel ini ditulis oleh Prof.Dr.Ahmad Khalik., MA.

Mengurus dan terjun ke organisasi kepakaran dalam wadah Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), yang notabene sebagai institusi pengusung “ideologi” intelektualisme, integritas, dan kebebasan berfikir dalam kontek ekonomi Islam, sesungghnya bukan hanya pilihan-pilihan yang beesifat profan saja, akan tetapi harus didasarkan pada pertimbangan dan pilihan sakral sebagai bentuk aktualisasai dan pertaruhan misi suci untuk pengabdian pada Zat yg Maha Transenden (ibadah).

Karena IAEI pada hakekatnya adalah amanah Tuhan kepada para pegiat dan pakar ekonomi Islam untuk membumikan ekonomi ilahi.

Dengan kata lain terjun ke IAEI adalah misi jihad intelektual yang tdak kalah beratnya dgn jihad dalam peperangan fisik.

“`
Statemen ini mungkin terlalu utopis, tapi demi tegaknya kontruksi inteleketual dan integritas, dan misi sakral dari dakwah ekonomi Islam, maka statemen itu harus menjadi falsafah dasar bagi siapapun yang mau “mengurusi“ dan terjun ke organisasi ini, dalam struktur dan unit sekecil apapun.`|

Dengan menjadikan hal tersebut sebagai falsafah, maka para pegiat ekonomi islam khususnya para pakar di level manapun tidak akan kehilangan visi dan tidak terjebak pada rutinitas yang kontraproduktif.

Mengurus dan terjun ke organisasi kepakaran seperti IAEI dengan visi dan orientasi yang keliru (profan) akan berdampak runtuhnya bangunan idealisme yg sesungguhnya menjadi jantung dan spirit dari dakwah ekonomi islam,

Nika itu terjadi maka IAEI tidak lebih akan menjadi institusi yang wujudnya ada tapi substansinya terjebak pada rutinitas yang tidak produktif. ( wujuduhu ka ‘adamihi).

Sudah saatnya para expert di IAEI ke depan mulai merekonstruksi variable variabel yang menjadi daya dukung terhadap dakwah ekonomi islam yang berwibawa tinggi secara kelimuan, modern secara performen dan ber” value” secara benar sebagai perwujudan jihad intelektual dalam bidang ekonomi islam,

Sehingga IAEI tidak semata-mata sebagai basecamp rutinitas wacana, apalagi interest politik, tapi melalui IAEI kita wakafkan pemikiran, komitmen sebagai pertaruhan misi suci dakwah ekonomi islam untuk bekal kehidupan abadi.

Secara filosofis mengurus IAEI membutuhkan kecerdasan dalam membangun keseimbangan antara manajemen langit dan manajemen bumi.

Selamat berjuang temen-temsn para pegiat ekonomi Islam semoga “dead line” hidup kita akan bernilai tinggi dengan jihad intelektual melalui instrumen IAEI.. bismillah..
Selamat Menyingsung Muktamar 2025.

Catatan Kecil dari

Cirebon
Achmad Kholiq

Beliau adalah Guru Besar Ilmu Syariah dari UIN Syech Nurjati Cirebon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *