Dari Sukses Gerakan Bank Syariah, Sukses Perguruan Tinggi Ekonomi Syariah, Menuju Sukses  Properti Syariah dan Sektor Riel Lainnya. 

Dari Sukses Gerakan Bank Syariah, Sukses Perguruan Tinggi Ekonomi Syariah, Menuju Sukses  Properti Syariah dan Sektor Riel Lainnya. 

 

Oleh  :  Agustianto

_Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Wakil Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah_,  Anggota Pleno Dewan Syariah Nasional MUI (2010-2017), dan Sekjen AMPROSINDO.

 

Selain menggerakkan, memperjuangkan, mendakwahkan dan mensosialisasikan berkembangnya bank-bank syariah dan lembaga keuangan syariah, sejak 1992 kita juga akan menggerakkan ekonomi sektor riel di bidang properti (syariah) dan industri pariwisata syariah,  halal food,  fadhion,  hotel,  dll. Karena itu kita sangat mendukung gerakan nyata properti suariah Baiti Land atas semangat ABI 212.

Alhamdulillah,

Kini aset bank syariah dan keuangan syariah lainnya sudah  mencapai seribu triliun lebih,  (tepatnya Rp 1.083 = Data OJK Nov 2017. Aset bank syariah sebesar Rp 407 triliun, selebihnya aset keuangan syariah non bank. Sebuah capaian yg luar biasa jika dibanding awal kelahirannya di tahun 1992 yang hanya 200 an milyar. Kita bersyukur kpd Allah, karena semua ini berkat pertolongan Allah Swt. Padahal tahun 1998 badai krisis hebat menerpa, semua bank konvensional tumbang, kecuali bank syariah. Ada bank konven bisa bertahan karena  disubsidi mod lewat BLBI,

Keberhasilan bank syariah menembus angka 407 Triliun ditambah keuangan non bank Rp 676 Triliun sejalan dgn perktumbuhan pesat Perguruan Tinggi yg membuka Program Studi Bank Syariah dan Ekonomi Islam.

Program Studi Bank Syariah pertama berdiri di Indonesia adalah di UIN Medan 1997 atas prakarsa Agustianto Mingka dan Syuaibun setelah sebelumnya memggagas dan mendirikan lima Bank Syariah BPRS dan Trakning Bank Syariah.

Program itu terjadi setelah IAIN SU tahun 1993 kerjasama dgn IIUM Malaysia dlm workshop lima hari ttg ekonomi syariah (bank syariah dan asuransi syariah).

Selain itu,  sejak tahun 1992, Seminar seminar Fikih Muamalah pun ramai digelar sebagai landasan syariah utk menciptakan akad akad bank syariah.

Sejak tahun 2000, pertumbukan Program Studi Ekonomi Islam mulai berkembang.antara lain Tazkia Insitute M. Syafii Antonio. STES Yogyakarta dan UIN Jakarta.

 

Organisasi IAEI yg lahir th 2004 secara aktif mendorong dan menggerakan  pendirian Program Studi Bank Syariah dan Ekonomi Islam di Perguruan Tinggi seluruh Indonesia.

 

Kini Jumlah Program Studi bank syariah dan ekonomi Islam sdh 650 Program Studi bank syariah dan ekonomi Islam di ratusan/seribuan Perguruan Tinggi Negeri dan swasta. Ratusan ribu mahasiswa baik S1, S2 maupun S3 ekonomi Islam. Pilihan favorit di Universitas Islam bukan lagi tarbiyah,  tetapi brrubah drastis menjadi ekonomi Islam. Kekurangan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Syariah di seluruh Indonesia didanai melalui sukuk dgn dana puluhan triliun rupiah. Tidak saja ratudan gedung kuliah yg dibangun juga perpustakaan.

Tahun 2001 lahir organisasi besar Masyarakat Ekonomi Syariah di Jakarta yang sangat berperan membumikan ekonomi syariah di tanah air.

Kemudian tahun 2004 lahir organisasi para pakar Ekonomi Islam IAEI yg dideklarasikan di Istana wakil Presiden RI 2 Maret 2004.

Sekitar 300 pakar,  ulama, professor dan unsur pimpinan bank syariah berkumpul pada acara Konvensi Ekonomi Islam tsb.

 

Tahun 2005 digelar Muktamar pertama IAEI memilih Mustafa Edwin Nst sebagai Ketua Umum dan Agustianto Mingka sebagai Sekjen.

Properti Syariah

Sekarang, banyak pula muncul gerakan sektor riel syariah.  Salah satu gerakan yg kita perjuangkan juga adalah membangun kekuatan ummat dlm bidang properti syariah,untuk menghimpun 2600 an developer se-Indonesia,  melahirkan depeloper syariah yg handal dan profesional,  kontraktor,  notaris, pemasar dan pemilik tanah di seluruh pelosak negeri persada Nusantara.

Menghimpun pelaku property (pengembang, kontraktor, notaris,  pemilik tanah, pemasar properti baik perusahaan maupun perorangan)  dalam wadah AMPROSINDO = *Assosiasi Masyarakat Properti Syariah Indonesia* yg sedang dibentuk.

Selain properti syariah MES juga aktif mengembangkan industri pariwisata syariah,  perhotelan syariah, dan mendorong industri halal food,  fashion,  obat-obatan, kosmetik,  dan sektor riel syariah.

Salah satu bisnis syariah sektor riel yg kami gerakkan adalah Produk halal thayyib yg dipasarkan PT Shad Global Indonesia melalui jaringan Shad Network *(SNW)*, Ada 40 an jenis produk industri syariah ini.

Cp Bpk Utet Ruhiyat

081319578081

Semoga gerakan ekonomi syariah di bidang perbankan dan keuangan sejalan dgn gerakan ekonomi dan bisnis di sektor riel syariah khususnya properti syariah seperti “BAITI LAND” dan teman lainnya.

AMPROSINDO adalah salah satu komunitas penting utk berkontribusi baik terhadap kemajuan ekonomi syariah maupun terhadap NKRI dalam membangun properti yg saat ini masih membutuhkan 13,4 juta rumah serta menggerakkan Program pemerintah membangun sejuta rumah.

Amprosindo lahir sebagai salah satu rekomendasi MUNAS MES ke 4 di Jakarta Desember 2017 yang lalu.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *